Mar 17, 2012

Bendera Islam Berkibar dengan Perdamaian




Islam adalah agama samawi penutup yang dibawa oleh seorang Nabi yang juga merupakan penutup para Nabi. Beliau adalah Muhammad Ibnu Abdillah. Dengan kesempurnaan kholq dan khulq. Beliau menyebarkan islam dengan penuh perdamaian sesuai dengan perintah Allah.
Namun, banyak para orientalis mengatakan bahwa islam tersebar melalui kekerasan. Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah bahwa Nabi Muhammad banyak melakukan perang ke berbagai daerah taklukkan. Sehingga islampun saat ini disebut sebagai agama teroris. Karena dituduh selalu melakukan serangan-serangan yang menghancurkan dan meresahkan penganut agama lain.

Tentu saja tudingan ini adalah tudingan yang sangat tidak beralasan. Mereka mengatakan bahwa islam disebarkan melalui kekerasan adalah hal yang sangat salah. Mereka hanya menyebut nama-nama peperangan yang dilakukan Nabi tanpa menyebutkan sebab dan musabbab perang tersebut. Adapun tudingan mengenai Islam adalah teroris, saya rasa semua orang di dunia ini sebenarnya bisa melihat dengan jelas siapa yang sebenarnya teroris. Dan semua orangpun pastinya tahu bahwa tudingan tersebut hanyalah fitnah belaka.

Di sini saya tidak akan membahas masalah islam adalah teroris. Karena sebagaimana yang saya katakana di atas. Bahwa pernyataan tersebut tidak perlu klarifikasi. Dan di sini saya hanya ingin menuliskan sedikit tentang sebab terjadinya perang pada zaman Nabi Muhammad yang dijadikan rujukan orientalis bahwa islam disebarkan melalui kekerasan.

Sebagaimana yang saya ambil dari Al Azhar Magazine bulan Maret 2012 dan rujukan ke beberapa buku tentang sejarah islam. Inilah sebab musabbab terjadinya perang pada masa penyebaran islam.

v  Gazwat (perang yang diikuti oleh Nabi) yang pertama kali adalah Perang Al-Abwa’ pada tahun 2 H/623 M di perkampungan Waddan. Pada saat itu Rasulullah melakukan perjanjian perdamaian dengan Majdi bin ‘Amr al-Juhni untuk tidak melakukan serangan ke Madinah. Rasulullah melakukan perjanjian perdamain tersebut bersama dengan pemuka Bani Dhamrah. Dan perjanjian tersebut dilakukan semata-mata untuk keamanan kota Madinah dan juga untuk kemaslahatan penduduk sekitar Madinah.

v  Perang Badr (17 Ramadhan 2 H/ 15 Maret 624 M). perang ini adalah sebagai bentuk pertahanan kaum muslimin terhadap serangan yang dilakukan oleh Quraisy di bawah pimpinan Abu Jahal bin Hisyam. pada saat itu, kaum muslimin hanya ingin mengambil kembali harta mereka yang telah di rampas oleh kaum musyrikin pada saat mereka hijrah ke Madinah. Namun kaum musyrikin mengirimkan banyak pasukan untuk menyerang kaum muslimin yang pada saat itu hanya berjumlah sekitar 313 orang.
  
v  Perang As-Sawieq (5 Dzulhijjah 2 H/ 29 Mei 624 M). perang ini adalah sebagai perlawanan terhadap Abu Sufyan yang pada saat itu ingin membalas dendam atas kekalahan Quraisy pada perang Badr. Abu Sufyan bekerja sama dengan pemuka Bani Nadhir menyusup ke dalam kota Madinah. Dan berhasil membunuh dua orang anshar dan membakar ladang milik keduanya.

v  Perang Uhud (7 Syawal 3 H/ 23 Maret 625 M). perang ini adalah sebagai bentuk perlawanan terhadap kafir Quraisy yang pada saat itu masih menanam dendam atas kekalahan mereka pada perang Badr. perang yang sengaja dipersiapkan oleh pemuka Quraisy yang selamat dari perang Badr. Dengan meminta bantuan materi pada Abu Sufyan yang merupakan konglomerat Quraisy.

v  Perang Khandaq (Syawal 5 H/April 627M). perang ini sebagai perlawanan terhadap kaum kafir. Pada saat itu pemuka Yahudi dari Bani Nadhir melakukan kesepakatan dengan kafir quraisy untuk memerangi Nabi dan kaum muslim di Madinah.

v  Perang Mu’tah (Jumadil Aula 8 H/629M). perang ini adalah perang pertama kaum muslimin melawan pemerintahan Bizantium. Sebab terjadinya perang adalah karena salah seorang utusan pembawa risalah keagamaan yang dikirim oleh Nabi SAW ke berbagai daerah di bawah kekuasaan Bizantium di bunuh.

v  Fath Makkah (pembebasan kota Makkah) terjadi pada 10 Ramadhan 8 H/ awal Januari 630 M. peristiwa ini terjadi setelah sebelumnya Quraisy melanggar perjanjian Hudaibiyah pada Tahun 6 H.

v  Perang Tabuk (9 H/ 630 M). perang melawan Bizantium. Dan tidak terjadi peperangan didalamnya. Karena pada saat itu Rasulullah SAW bertemu dengan raja Heraclius dan menyeru pada islam.

v  Adapun peperangan Nabi melawan Yahudi seperti perang Bani Qainuqa’ (pertengahan bulan Syawal 2 H/April 624 M), perang melawan Bani Nadhir (4 H/625 M), perang melawan Bani Quraizhah (Dzulhijjah 5 H/ 627 M), dan perang melawan Yahudi Khaibar (akhir Muharram & H/ akhir Mei 628 M) adalah sebagai bentuk perlawanan terhadap mereka yang selalu melanggar perjanjian.

Demikianlah beberapa peperangan yang dilakukan kaum muslimin. Yang semuanya adalah bentuk perlawanan terhadap musuh-musuh islam. Dan islam tidak pernah memulai terlebih dahulu peperangan. Karena islam disebarkan dengan perdamaian. Sebagaimana kaidah dakwah dalam islam yang terdapat dalam Alqur’an al-Karim:

أدع إلى سبيل ربك بالحكمة و الموعظة الحسنة و جادلهم بالتي هي أحسن (النحل:125)
و قولوا للناس حسنا (البقرة:83)

Selain peperangan di atas. Ada juga peperangan lain yang di dalamnya tidak terjadi penyerangan. Ada yang hanya sebatas gertakan. Ada juga yang tidak terjadi perang karena musuh mundur lebih dahulu dan lain sebagainya. Allahumma tsabbit qulubana ‘ala dinik.

1 comment:

  1. Analisisnya bagus,,,
    Saya berkesimpulan kalau Islam itu cinta damai...

    Ditunggu karya selanjutnya,,,,,,, :)

    ReplyDelete